Kisah Oma Keenan Sukses Ekspor Rendang ke Selandia Baru

Rendang oma Keenan

Bekasi, dmtNews – Di usia 70 tahun, Helmiati Wahas, atau yang akrab disapa “Oma Keenan” perempuan asal Bekasi membuktikan bahwa masa pensiun bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah petualangan baru. Melalui bisnis rumahan “Rendang Oma Keenan,” ia berhasil membawa salah satu makanan tradisional Indonesia, rendang, hingga menembus pasar ekspor ke Selandia Baru.

Berawal dari keisengannya di dapur usai pensiun sebagai manajer operasional sebuah perusahaan kosmetik, Helmiati menemukan potensi besar dari resep rendang buatannya. Awalnya, ia hanya memasak untuk teman-teman, namun sambutan positif membuatnya berpikir untuk melanjutkan usaha ini secara serius.

Bacaan Lainnya

Mengubah Hobi Menjadi Bisnis Berkelas Internasional

Pada 2017, Helmiati memulai bisnis Rendang Oma Keenan. Nama bisnisnya diambil dari cucu pertamanya, Keenan, sebagai bentuk kasih sayang. “Awalnya saya bingung kasih nama apa, akhirnya saya pilih nama cucu pertama saya,” ujar Helmiati sambil tersenyum.

Perjalanan bisnisnya bukan tanpa tantangan. Ia mulai dari nol dengan skala kecil, memproduksi rendang dalam kemasan sederhana. Namun, melalui pelatihan yang diselenggarakan pemerintah daerah Bekasi, Helmiati belajar cara meningkatkan kualitas produk, termasuk pengemasan modern menggunakan aluminium retort yang tahan panas dan memiliki masa simpan hingga satu tahun.

“Saya sudah masuk usia pensiun terus nothing to do, padahal biasanya saya repot sibuk ya, saya dulu kerja di perusahaan farmasi dan cosmetic manufacturing, itu saya geluti lebih dari 30 tahun,” cerita Helmiati Wahas.

“Tadinya saya mau mengajar, terus saya coba-coba bikin rendang, kasih ke teman-teman, ternyata banyak yang suka. Akhirnya pesan kecil-kecilan,” lanjutnya.

Jenis Rendang yang dibuat

Helmita menjelaskan selain rendang daging sapi ia juga membuat beberapa jenis rendang lainnya. Ada rendang jamur, jengkol, tuna, hingga telur. Bahkan, varian rendang kering seperti rendang paru dan rendang suwir turut menjadi favorit pelanggan.

Membawa Rendang ke Selandia Baru

Prestasi besar Helmiati dimulai pada 2021 ketika Rendang Oma Keenan mulai memasuki pasar ekspor. Meski tidak langsung mengirim sendiri, ia bekerja sama dengan pihak ketiga untuk memasarkan produk seperti rendang jengkol, jamur, dan bumbu rendang ke Selandia Baru.

“Ekspornya sudah dari 2021, kalau saya ekspornya nggak langsung, jadi saya melalui pihak ketiga perusahaan,” ungkap Helmiati Wahas.

“Kita kirimnya ke perusahaan itu, kemudian mereka yang mengirimkan ke New Zealand (Selandia Baru). Karena UMKM seperti saya ini, yang bisa ekspor langsung itu masih sedikit, karena persyaratannya, seperti HACCP itu mesti ada, saya masih proses,” sambungnya.

Helmiati melakukan ekspor produk selain rendang daging sapi. “Selain daging, karena mereka tidak terima daging dari Indonesia. Jadi yang banyak itu justru jengkol, jamur, singkong juga ada, kemudian pasta (bumbu) rendang,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *