Project Rutin Kota Bekasi Ternyata Hanya Penghamburan Uang Negara

SERGAP.CO.ID,

KOTA BEKASI, – Maraknya kegiatan project rutin yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bekasi melalui salah satu dinasnya guna menjaga serta memelihara infrastruktur jalan yang sudah ada, ternyata banyak disalah gunakan oleh segelintir oknum kontraktor yang hanya ingin meraup keuntungan besar semata.

Hal ini terlihat saat dilakukannya project rutin patching aspal di wilayah sepanjang jalan Pangeran Jayakarta, Harapan Mulya, Sabtu malam (14/09). Dalam pengerjaan project rutin tersebut, jelas terlihat tidak adanya penerapan K3 (kesehatan & keselamatan kerja), yang mana seharusnya dipasang rambu peringatan atau barikade di sekitar lokasi pekerjaan karena wilayah itu merupakan salah satu jalur padat kendaraan bermotor baik roda 2 maupun roda 4.

Sekedar info bahwa Patching (Penambalan) dilakukan untuk memperbaiki kerusakan – kerusakan yang terjadi pada badan jalan terutama pada lapisan perkerasan dengan penutup aspal.

Selain itu dalam pelaksanaan proses pembersihan badan jalan tidak dilakukan dengan semestinya dan terkesan asal jadi. Dari pantauan media di 4 titik jalan yang dilakukan patching aspal ini, hanya satu titik yang dilakukan. Dan jelas sekali terlihat adanya penghamburan uang negara dalam pelaksanaan project ini.

Saat dikonfirmasi oleh media, pihak ketiga sebagai pelaksana teknis lapangan terkesan lari menghindar dari wartawan. Dan
pengawas Bina Marga Kota Bekasi (BM) Bang Kumis sapaan akrabnya mengatakan bahwa dirinya sudah memberi tahu kepada pelaksana kegiatan namun sepertinya hal tersebut tidak digubris oleh mereka. “Sudah saya beritahu, katanya ada tapi ternyata tidak dipake juga, yang penting saya sudah kasih tahu,” ujarnya kepada media.

Saut Nainggolan salah seorang pemerhati infrastruktur mengatakan bahwa pengerjaan tersebut terkesan asal jadi dan ini akan berpengaruh dengan kwalitas jalan nantinya.

“Mana kompresor? sebab ada beberapa titik yang tidak dilakukan penyemprotan permukaan aspal, main siram aja sama prime coat, siramnya aja tidak rata, cara kerja seperti itu berpengaruh dengan kualitas jalan itu sendiri,” ungkapnya ketika ditemui di lokasi project.

Hal senada juga diungkapkan oleh Casban selaku Bendahara FPII Kota Bekasi, bahwa dalam pengerjaan project ini seharusnya ada rambu – rambu peringatan yang mestinya dibuat oleh kontraktor sebelum ingin menjalankan project sehingga masyarakat dapat mengetahuinya, hal ini dilakukan untuk menghindari kecelakaan kerja sekaligus sebagai tanda adanya pekerjaan yang sedang berjalan.

(J4N5)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *