Sosok Perawat Puskesmas Pucakwangi II Mengutamakan Pelayanan dan Mutu

SERGAP.CO.ID,

KAB. PATI, —Sudah sejak zaman pra kemerdekaan, peran perawat sangat besar. Apalagi saat itu jumlah dan jenis tenaga kesehatan sangat terbatas. Kalau kita mau belajar sejarah, bertanya pada orang tua kita, membuka mata kita dan membuka hati kita, maka akan kita temukan mutiara yang indah dalah sejarah perawat. Sampai saat ini mutiara itu masih ada. Pucakwangi 07/09/19

Bundanya Artha nama panggilan sosok perawat yang kesehariannya bekerja di Puskesmas Pucakwangi II yang memiliki nama Asli Ririn Susanti Amk, jebolan STIKES Muhammadiyah Kudus ini melalang buana menjadi Perawat sudah 16 tahun.

Perempuan asli Pati tersebut sejak awal memang berkomitmen untuk selalu mengutamakan pelayanan dalam pekerjaan sebagai perawat.

“Siapapun yang datang ke puskesmas selalu saya utamakan pelayanan dahulu baru persyaratan, semua diperlakukan sama. Semua seperti keluarga sendiri, yang berobat di Puskesmas Pucak wangi II semua warga desa sekitaran sini saja sebagian besar jadi saya semuanya akrab.” tuturnya.

Perawat bekerja 24 jam non stop, untuk melayani pasien apapun, dimanapun, kondisi apapun, tarif berapun. Meskipun sering dimusuhi, tetap saja melayani masyarakat.

Perawat dapat bekerja dalam situasi apapun, baik dalam sedih, susah, sengsara, Perawat di tugaskan menjadi profesi macam-macam. Kadang sebagai dokter : harus mengobati orang, suntik, operasi kecil, dan semua tugas dokter dikerjakan.Perawat juga ditugaskan sebagai petugas imunisasi, nyuntik balita.

Perawat ditugaskan memberikan penyuluhan, pencerahan kesehatan
Perawat juga disuruh membuat laporan kesehatan, mengelola administrasi kesehatan, Perawat juga disuruh menolong orang mau melahirkan, disuruh operasi kecil, infus, dan menyelamatkan jiwa pasien, “tambahnya .

Ririn Perawat Pucakwangi II dalam keseharian berangkat dari rumah di Perumahan Mulyo Cluster Pati menuju Puskesmas memerlukan 1 jam Perjalanan dengan jarak 52 km.jadwal bekerjanya pun tidak sama kadang Shift pagi kadang siang, namun dari corak raut wajahnya perempuan berusia 36 tahun itu menunjukan etika seorang perawat yang senior dan mumpuni.

(SBR/HAW)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *