DMT News – Al Ain berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah Liga Champions Asia setelah melaju ke final untuk kali pertama sejak 2016. Meskipun kalah dengan skor 2-1 dari juara empat kali, Al Hilal, dalam laga leg kedua di Riyadh, Rabu (24/4) dini hari WIB, Al Ain mampu memastikan tiket final dengan agregat skor 5-4.
Al Hilal tampil agresif di awal pertandingan dengan mengemas gol cepat lewat eksekusi penalti Ruben Neves di menit keempat, memotong ketertinggalan agregat mereka. Namun, Al Ain tidak tinggal diam dan berhasil menyamakan kedudukan melalui gol pemain Brasil, Erik, di menit 12, memaksa Al Hilal harus mencetak tiga gol lagi untuk membalikkan keadaan.
Meskipun Salem Al Dawsari menciptakan harapan bagi Al Hilal dengan golnya di menit keenam babak kedua, upaya tim tuan rumah untuk mencetak gol-gol tambahan terkendala oleh penampilan gemilang penjaga gawang Al Ain yang melakukan enam penyelamatan penting, termasuk dari upaya Michael dan Mohamed Kano di akhir laga. Bahkan, Al Ain mampu bertahan total selama sembilan menit masa injury time babak kedua, termasuk aksi heroik Eisa yang menggagalkan sundulan Michael di menit 98.

Klub asal Uni Emirat Arab itu kini siap berhadapan dengan pemenang antara klub J-League Yokohama F-Marinos dan klub K-League Ulsan Hyundai di laga final Liga Champions Asia. Al Ain, yang pernah meraih gelar Liga Champions pada tahun 2003, kini berambisi untuk merebut gelar kedua mereka.
Meskipun Al Hilal harus mengakui keunggulan Al Ain, mereka tidak kehilangan semangat untuk mencapai keajaiban. Saat ini, perhatian tertuju pada pertandingan leg kedua antara Ulsan Hyundai dan Yokohama F-Marinos, di mana Ulsan Hyundai unggul sementara dengan skor 1-0.
Dengan demikian, sementara Al Ain merayakan pencapaian mereka, perjalanan menuju gelar Liga Champions Asia masih menjadi pertarungan sengit yang penuh drama bagi semua tim yang terlibat.