Sukamahi, dmtNews.com
Dalam kunjungan Pimpinan Redaksi dmtNews.com ke wilayah Kecamatan Sukaratu, tak jauh dari lokasi Desa Sukamahi, ada terbersit sedih saat melihat dari arah jalan yang mana tampak bangunan SDN 2 Sukamahi kondisinya sangatlah memprihatinkan, apalagi ketika melihat langsung ke dalam sekolah, dinding, kusen, jendela, plafon dan genteng bangunan SDN 2 Sukamahi semuanya dalam kondisi lebih memperihatinkan lagi. Hal tersebut pun diakui oleh Saepul Rahmat, S.Pd., SD, selaku Kepala SDN 2 Sukamahi Kec. Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Pada dmtNews.com, Selasa (16/9/2025), Kepsek Saepul Rahmat, S.Pd., SD., mengatakan, “Sejak Juni 2022 hingga sekarang, berarti tercatat sudah 3 tahun menjabat kondisi SDN 2 Sukamahi masih tetap begini. Banyak kekhawatiran yang saya rasakan selama menjabat disini. Selain banyak kebutuhan juga yang harus di perhatikan oleh pihak dinas atau yang berwenang diantaranya kenyaman untuk peserta didik dalam belajar di kelas dan untuk di Kecamatan Sukaratu ini, SDN 2 Sukamahi secara fisik kondisinya paling rusak dan perlu segera mendapatkan bantuan rehab / renovasi”, ujarnya.
Kebetulan di SDN 2 Sukamahi ini, ruang belajarnya berada di dua tempat diantaranya kelas I, II dan III di bawah termasuk kantor (ruang guru dan kepsek) dan kelas IV, V dan VI berada diatas diantaranya terdapat tebing yang jika suatu waktu di saat cuaca hujan tiba selalu mengganggu kenyaman para guru disaat mengajar karena bagaimanapun juga banyak merasakan kekhawatiran seperti misal terjadi longsor dan menimpa siswa kelas IV, V dan VI”, paparnya. Ini yang selalu kami rasakan dan kami mohon kepada orang nomor satu di Kabupaten Tasikmalaya yakni Bapak Bupati H. Cecep Nurul Yakin atau kadisdik serta dinas terkait lainnya kiranya dapat segera memberikan kucuran dana bantuan berupa rehab atau renovasi kepada SDN 2 Sukamahi yang beralamat di Kp. Simpang RT.14 RW.03 Desa Sukamahi Kec. Sukaratu Kab. Tasikmalaya.

Dikatakan Kepsek, bahwa sejak tahun 2022 dan 2023, kami sudah mengajukan proposal bantuan rehab bangunan, namun hingga sekarang belum ada kucurannya”. Bahkan kami sendiri bingung harus bagaimana caranya agar pemerintah bisa mengucurkan bantuan rehab ke SDN 2 Sukamahi ini, karena semua syarat pengajuan proposal sudah kami tempuh dan bahkan sering kami lakukan namun belum juga kunjung terealisasi. Semoga melalui pemberitaan di media online dmtNews.com ini dapat mengetuk hati para pemangku kebijakan baik di Pemkab Tasikmalaya, Pemprov Jabar atau bahkan agnia seperti pengusaha yang peduli akan kemajuan pendidikan di daerah”, tandas Kepsek Saepul Rahmat, S.Pd., SD. Terkait prasarana belajar alhamdulillah sudah mendapatkan bantuan Interactive Flat Panel (IFP) dua kali dalam setahun ini dan yang satunya dari aspirasi bulan April kalau tidak salah”, ujarnya. Selain itu, kebutuhan untuk prasarana di kelas seperti meja dan kursi belajar kondisinya pun sudah rusak parah. Kalaupun dulu pernah mendapat bantuan meja+kursi tapi sekarang sudah pada rusak dimakan usia, kemudian lantai kantor dan kelas masih menggunakan tegel lama termasuk juga plafon (langit-langit) seluruhnya masih pakai eternit lama” terangnya. Melihat minimnya ruangan, saya merelakan ruang kepsek dipergunakan untuk menyimpan alat –alat kesenian dan ruang kepsek bersatu dengan ruang guru tanpa menggunakan skat apapun dengan kondisi yang juga memprihatinkan”, ujarnya seraya menghela nafas.
Ditanya soal jumlah siswa tahun ajaran 2025/2026, pihaknya mengaku alami kekurangan. Dari tahun sebelumnya sebanyak 148 siswa sekarang berkurang menjadi 146 siswa. Mungkin salah satu faktor adanya penurunan jumlah siswa ke SDN 2 Sukamahi ini disebabkan oleh ketidaknyaman para orang tua saat melihat bangunan yang rusak”, ungkapnya seraya tersenyum. Tapi yang lebih cenderung bagi siswa maupun orang tua sekarang sih dikarenakan domisili, apalagi ini sekolah komplek (SDN 1 dan 2 Sukamahi) jadi perbedaan jumlah siswanya tidak terlalu jauh”, katanya.
Untuk guru pengajar di SDN 2 Sukamahi, tambah Kepsek Saepul, dari 8 guru kelas yang ada cuma dua yang sudah berstatus ASN P3K itu pun baru satu tahun yaitu guru olahraga dan PAI, jadi kebanyakan 6 orang guru plus 1 penjaga sekolah itu adalah tenaga sukwan biasa, mudah-mudahan dengan adanya perekrutan P3K paruh waktu tahun ini, yang 6 orang guru di SDN 2 Sukamahi bisa menjadi P3K”, pungkasnya. ***