Banyaknya Kasus Keracunan, Warga Tasikmalaya Minta Program MBG Dievaluasi

Kab.Tasik, dmtNews.com

Hampir di setiap daerah terutama yang baru ini terjadi di daerah Bandung, banyak siswa yang keracunan usai menyantap Makanan Bergizi Gratis sehingga menyebabkan kekhawatiran yang mendalam bagi para orang tua terhadap anak – anaknya saat akan menyantap MB. Seperti di Kab. Tasikmalaya misalnya, puluhan warga yang tergabung dalam Serikat Masyarakat Tasikmalaya (Semata), mendatangi DPRD Kabupaten Tasikmalaya pada hari Rabu (24/9/2025) untuk menuntut evaluasi Program MBG. 

Massa menuding, kualitas makanan yang buruk, menjadi penyebab keracunan. Termasuk, dugaan adanya praktik pengelolaan yang tidak sehat dan cenderung dimonopoli.

Ahmad Nazmudin selaku Ketua Organisasi Semata, mengatakan, pengelolaan MBG hanya milik segelintir pengusaha dan politisi. Kecurigaan semakin menguat setelah terungkap dugaan adanya keterlibatan anggota dewan sendiri dalam bisnis penyediaan makanan. 

“Bahkan, di daerah, beberapa anggota dewan ikut andil memiliki dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi),” kata Ahmad.

Ia menilai, program sebesar ini seharusnya dikerjakan secara profesional dan tidak terburu-buru. “Kami minta ini dievaluasi,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Dani Pardian, yang menerima massa aksi, menyatakan sepakat dengan tuntutan warga. Menurut Dani, program MBG harus segera dievaluasi agar tidak meresahkan dan menyengsarakan warga.

Kekecewaan ini makin memuncak mengingat besarnya dana yang digelontorkan untuk program tersebut. Dimana anggaran yang dikeluarkan sangat fantastis yaitu senilai Rp.335 triliun. Sehingga pihaknya pun sepakat jika program MBG ini harus dievaluasi. ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *