Demi Ibu Tercinta, Kakak-Adik Ini Rela Jual Ginjal: Penahanan Akhirnya Ditangguhkan Polisi

dmtNews Sebuah kisah penuh haru sekaligus viral datang dari Tangerang Selatan. Dua kakak-adik membuat publik terenyuh usai beredar video mereka yang mengaku siap menjual ginjal demi membebaskan sang ibu yang ditahan karena kasus penggelapan. Kabar baiknya? Ibu mereka akhirnya bisa kembali ke pelukan keluarga.


Kisah Viral yang Menyentuh Hati

Peristiwa ini menyita perhatian usai video kakak-adik tersebut tersebar luas di media sosial. Dalam video itu, mereka menyatakan rela melepas organ tubuh demi kebebasan ibu mereka, SY, yang ditahan di Polres Tangerang Selatan sejak Rabu, 19 Maret 2025.

Bacaan Lainnya

Pihak kepolisian pun merespons serius. Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang langsung turun tangan dan memerintahkan jajarannya, khususnya Kapolsek Ciputat Timur, untuk menangani perkara ini secara profesional dan manusiawi.


Penahanan Ditangguhkan, Keluarga Kembali Bersatu

Menurut keterangan AKP Agil Sahril, Kasi Humas Polres Tangsel, kasus ini bermula dari laporan PT atas dugaan penggelapan yang dilakukan SY. Berdasarkan hasil penyidikan, SY ditetapkan sebagai tersangka dan sempat ditahan.

Namun, pada Jumat, 21 Maret 2025, keluarga SY mengajukan permohonan penangguhan penahanan, dan permintaan itu dikabulkan. Polisi menunjukkan sisi kemanusiaannya.

“Permohonan penangguhan penahanan terhadap saudari SY dikabulkan oleh penyidik,” jelas Agil.


Ucapan Terima Kasih & Momen Haru

Usai SY dibebaskan dari tahanan, video lain beredar. Kali ini memperlihatkan momen mengharukan sang ibu dipeluk erat oleh anak-anaknya. Kakak-adik itu mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang sudah memberikan kesempatan bagi mereka untuk kembali bersama.

“Terima kasih untuk Bapak Kapolres Tangsel dan Kapolsek Ciputat Timur. Permohonan penangguhan kami dikabulkan, kami sangat bersyukur,” ujar sang kakak dengan mata berkaca-kaca.


🎯 dmtNote:

Di balik proses hukum, ada kisah keluarga yang penuh cinta. Keadilan dan kemanusiaan harus berjalan seiring. Semoga kasus ini jadi pengingat, bahwa hukum bukan sekadar hitam-putih, tapi juga punya ruang untuk perasaan dan empati.

Pantau terus dmtNews untuk update kasus-kasus human interest dan berita viral yang menggugah hati!

4o

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *