Diprediksi Juli Masih Hujan, Petani Garam di Cirebon Terpuruk

Cirebon, dmtNews.com

Di penghujung bulan Juli 2025, Sebagian wilayah masih terdampak hujan termasuk masih kerapnya guyuran hujan di wilayah Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat. Hal itupun berdampak pada terhambatnya pengolahan lahan garam bagi para petani disana.

Seperti misalnya yang dialami seorang petani garam di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Ismail, pihaknya mengatakan bahwa proses pengolahan dan panen garam sangat bergantung pada musim kemarau yang panas. Namun, jika musim hujan masih berlangsung, maka produksi garam pun tidak bisa dilakukan dan kami hanya bisa gigit jari”, ujarnya, senin, 28 Juli 2025.

Ismail mengatakan, dalam kondisi normal, proses pengolahan lahan tambak garam seharusnya sudah rampung pada Juni kemarin. Selanjutnya, panen garam bisa dilakukan selama rentang waktu Juli sampai September. Jika masih ada kemarau pada Oktober atau November, kata Ismail, maka panen garam bisa tetap dilakukan di dua bulan tersebut. “Tapi tahun ini berbeba. Sampai akhir Juli ini, proses pengolahan lahan mayoritas belum beres dan kondisi tersebut membuat para petani garam menjadi terpuruk. Ditambahkan Ismail bahwa selain masih sering hujan, proses produksi garam di tambak juga diperparah dengan terjadinya banjir rob yang menerjang pesisir desanya, sehingga banjir tersebut merusak tambak garam dan proses pembentukan garam”, pungkasnya.*** 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *