Dedikasi Reja dan Reji untuk Pendidikan Olahraga Tasikmalaya

dmtNews, Tasikmalaya – Reja Maulana dan Reji Maulana, saudara kembar yang lahir dari pasangan Yeyet Nurhayati dan Mulyana, merupakan putra daerah asal Cihideung Balong, Kota Tasikmalaya. Keduanya adalah alumni Universitas Siliwangi jurusan Pendidikan Jasmani dan kini menjalani profesi sebagai guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di sebuah sekolah dasar negeri di Kecamatan Bungursari.

Mengawali Karier sebagai Guru PJOK

Awal ketertarikan Reja dan Reji menjadi guru PJOK berawal dari lingkungan pertemanan serta pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Siliwangi, yang mencetak mereka untuk menjadi pendidik di bidang olahraga. Mereka merasa termotivasi oleh kecintaan pada olahraga dan keinginan untuk membagikan manfaatnya kepada orang lain, khususnya kepada generasi muda.

Bacaan Lainnya

“Mengajar di sekolah dasar memberi tantangan tersendiri. Anak-anak sangat antusias dengan aktivitas fisik, tapi menjaga perhatian mereka dan memastikan keselamatan adalah tugas yang cukup berat,” ujar Reji.

Berprestasi di Dunia Futsal

Prestasi membanggakan dalam bidang olahraga diraih saat mereka masih duduk di bangku SMAN 3 Tasikmalaya. Pada tahun 2017, keduanya, bersama tim futsal Tritas FC, berhasil mewakili Indonesia dalam kompetisi internasional di Thailand. “Pencapaian ini adalah hasil kerja keras dan komitmen tim. Kompetisi ini mengajarkan bahwa tidak ada jalan pintas untuk mencapai kesuksesan,” kenang Reja.

Menggabungkan Karier Mengajar dengan Hobi Fotografi dan Videografi

Selain menjadi guru, Reja dan Reji juga aktif dalam bidang fotografi dan videografi. Hobi ini mereka kembangkan secara otodidak dan sering kali memanfaatkan platform digital seperti YouTube. Mereka bahkan pernah terlibat dalam proyek riset film bersama Kemendikbud, yang menjadi pengalaman tak terlupakan.

“Momen paling berkesan adalah saat diajak berkolaborasi dengan teman-teman profesional di dunia foto dan video. Pengalaman itu membuka wawasan dan mengasah keterampilan kami dalam dunia kreatif,” ujar Reji.

Mendirikan Sekolah Sepakbola untuk Generasi Muda

Kesadaran akan pentingnya pembinaan bakat olahraga sejak dini mendorong Reja dan Reji untuk mendirikan sekolah sepakbola di Tasikmalaya. Dengan visi untuk mendeteksi dan mengembangkan bakat-bakat muda, sekolah ini memberikan pelatihan komprehensif dalam bidang teknik, taktik, serta menanamkan nilai-nilai sportivitas, disiplin, dan kepemimpinan.

“Kami ingin anak-anak di Tasikmalaya memiliki wadah untuk mengembangkan diri di bidang sepak bola. Peluang kompetisi yang kami sediakan diharapkan dapat mengasah kemampuan mereka,” jelas Reja.

Kunci Sukses dan Pesan bagi Generasi Muda

Dalam menjalankan berbagai peran sebagai guru, pelatih, dan fotografer, kunci sukses bagi keduanya adalah disiplin dan kemauan untuk terus belajar. Mereka berharap generasi muda tetap bersemangat mengembangkan diri di berbagai bidang dan menemukan minat serta jati diri mereka.

“Untuk rekan guru, teruslah belajar dan kembangkan diri agar menjadi inspirasi bagi siswa. Sedangkan untuk generasi muda, temukan minatmu dan terus berlatih konsisten. Jangan lupa membangun jaringan dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama,” pesan mereka.

Rencana dan Harapan ke Depan

Reja dan Reji berharap sekolah sepak bola yang mereka dirikan dapat terus berkembang dan menjadi wadah bagi generasi muda Tasikmalaya untuk mengasah bakat mereka di bidang olahraga. Mereka juga berencana terus mendalami bidang fotografi dan videografi, serta berkontribusi lebih luas di dunia pendidikan dan seni visual.

Dedikasi dan semangat dua saudara kembar ini dalam mengembangkan potensi anak-anak melalui pendidikan dan olahraga adalah contoh inspiratif bagi generasi muda dan rekan seprofesi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *