dmtNews – Suasana di Kabupaten Bandung pada Senin (2/12/2024) mendadak memanas, meski tetap damai. Ratusan masyarakat, mayoritas emak-emak, tumpah ruah di depan kantor Bawaslu Kabupaten Bandung. Mereka menyuarakan dugaan kecurangan Pilkada 2024 dengan semangat yang membakar jiwa, tetapi tetap dalam koridor damai.
Dengan membawa keranda putih bertuliskan “Matinya Demokrasi di Kabupaten Bandung”, aksi ini menggambarkan kekesalan mereka terhadap dugaan pelanggaran yang disebut-sebut terstruktur, sistematis, dan masif. Tak hanya itu, berbagai spanduk protes dan orasi lantang menjadi senjata emak-emak ini untuk menyuarakan kegelisahan mereka.
“Buka Mata, Bawaslu!”
Koordinator aksi, Ai Sabariah—lebih dikenal sebagai Teh Awit, menyebutkan bahwa aksi ini digelar sebagai bentuk keprihatinan atas kecurangan yang diduga terjadi. Ia menegaskan bahwa para peserta aksi yang mayoritas merupakan relawan dari komunitas Alus Pisan ingin memberikan pesan kuat kepada penyelenggara pemilu.
“Ini suara rakyat, khususnya emak-emak, yang meminta Bawaslu bertindak adil dan tegas. Demokrasi di Kabupaten Bandung sedang diuji,” ujar Teh Awit dengan nada tegas.
Menurutnya, bukti-bukti dugaan pelanggaran sudah banyak beredar, termasuk video yang tersebar luas di media sosial. Namun, hingga kini, tindak lanjut dari pihak berwenang masih dinilai lambat.
Respons Bawaslu: Ada Harapan Baru?
Ketua Bawaslu Kabupaten Bandung, Kahpiana, memastikan pihaknya telah menerima aspirasi dari massa aksi tersebut. “Kami sangat mengapresiasi penyampaian pendapat yang dilakukan secara tertib. Semua laporan akan kami tindak lanjuti sesuai prosedur,” ungkapnya.
Kahpiana juga menekankan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menegakkan keadilan pemilu. Ia berharap dukungan masyarakat dapat menjadi dorongan moral bagi Bawaslu untuk bertindak lebih tegas terhadap setiap dugaan kecurangan.
Bandung dan Tasikmalaya Bersinergi
Tak hanya di Kabupaten Bandung, aksi serupa juga terjadi di Kota Tasikmalaya. Warga di sana turut menyuarakan dugaan pelanggaran Pilkada. Gelombang protes ini menunjukkan bahwa masyarakat di berbagai daerah kini semakin berani menyuarakan haknya dalam menjaga integritas demokrasi.
dmtNews akan terus memantau perkembangan kasus ini. Apakah suara rakyat ini akan membawa perubahan? Ataukah justru menjadi babak baru drama politik lokal? Tetap ikuti berita terkini hanya di dmtNews!
“Karena demokrasi milik kita semua.”