DMT News – Para pengemudi di jalan tol seringkali dihadapkan pada situasi yang memerlukan penggunaan etika berkendara yang baik guna menjaga keselamatan bersama. Salah satu istilah yang mulai dikenal luas adalah “Lane Hogger”.
Lane Hogger merujuk pada perilaku seorang pengemudi yang memilih untuk tetap berada di lajur paling kanan dengan kecepatan yang statis atau lambat, tanpa memperhatikan kendaraan di sekitarnya.
Dalam keterangan yang diberikan oleh pakar berkendara, Budi Santoso, “Lane Hogger seringkali dianggap sebagai penghambat aliran lalu lintas yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan di jalan tol. Karena lajur kanan seharusnya digunakan untuk mendahului kendaraan yang bergerak lebih lambat.”

Menurut data dari Departemen Transportasi, kasus-kasus kecelakaan yang melibatkan “Lane Hogger” sering kali disebabkan oleh ketidakpahaman atau keengganan untuk mengikuti etika berkendara yang benar. Ini mengakibatkan situasi berbahaya di jalan tol, terutama pada saat lalu lintas padat.
“Masyarakat perlu memahami pentingnya menggunakan lajur jalan dengan bijak dan menghindari perilaku lane hogging yang dapat mengganggu kelancaran lalu lintas,” tambah Budi.
Dengan demikian, pengetahuan tentang etika berkendara yang benar, termasuk pemahaman tentang “Lane Hogger” dan dampaknya, menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman dan teratur bagi semua pengguna jalan tol.