DMT News – Tasikmalaya, Silaturahmi DPD Partai Golkar dan DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang terjadi senin malam di Kamandara Resto menandakan dinamika politik Kota Tasikmalaya terus terjadi dan membuka setiap peluang dalam konteks terwujudnya koalisi yang akan membuat hitung-hitungan peluang kemenangan yan tebaik. Kedua belah pihak mengeksplorasi peluang untuk bekerja sama dalam menghadapi Pilkada 2024. Ketua DPD PKB Kota Tasikmalaya, H. Wahid, dan unsur fraksinya diterima oleh Ketua DPD Golkar, H. M. Yusuf, beserta pimpinan lainnya.
H. M. Yusuf, Ketua DPD Golkar, menyampaikan rasa syukurnya karena pertemuan yang telah lama direncanakan akhirnya bisa terlaksana. Dia menyadari bahwa saat ini Golkar berkoalisi dengan PAN, sementara PKB telah menjalin kemitraan dengan PKS.

“Namun, hubungan silaturahmi antara kami harus tetap terjaga dan semakin erat. Sebelum keputusan final diambil, segala kemungkinan masih bisa terjadi,” ujar H. M. Yusuf sambil memuji PKB sebagai partai yang menarik untuk diajak bekerja sama dalam Pilkada 2024.
Sekretaris DPD Golkar, Eries Hermawan, melihat pertemuan ini sebagai langkah awal untuk menggabungkan dua poros koalisi yang ada di Golkar dan PKB. “Saya yakin segala kemungkinan masih terbuka dan peluang untuk bekerjasama sangat mungkin,” katanya.
Yusuf menambahkan bahwa Golkar dan PKB memiliki kesamaan karena keduanya berakar dari Nahdatul Ulama (NU). Oleh karena itu, kedua partai sudah sepantasnya bekerja sama untuk mensukseskan pesta demokrasi lima tahunan ini.
“Terlebih lagi, jika kita bisa bersatu kembali dalam menghadapi Pilkada ini,” ujar Anggota Fraksi Golkar, H. Nurul Awalin.
Ketua DPC PKB, H. Wahid, juga mengungkapkan kegembiraannya bisa bersilaturahmi dengan Golkar setelah mendapatkan restu dari mitra koalisinya, PKS. Menurut Wahid, Golkar punya andil dalam mendoakan kesuksesan PKB di Pileg 2024. “Pak H. Yusuf pernah mendoakan agar kursi PKB bertambah, dan Alhamdulillah, doa tersebut terealisasi. Meskipun kami dan Golkar sama-sama memperoleh lima kursi, total suara kami melebihi Golkar,” kata Wahid yang disambut tawa hadirin.
Wahid juga menyatakan kesiapannya untuk menjadi wakil walikota H. Yusuf meskipun perolehan suara PKB lebih banyak. Mengenai kemungkinan penyatuan dua poros ini, Wahid berharap ada kesepahaman dengan mitra koalisinya. “Jika koalisi PKB dan PKS yang memiliki 10 kursi digabungkan dengan Golkar dan PAN yang memiliki 9 kursi, tentu akan menjadi kekuatan besar. Tinggal menentukan dari poros mana calon walikotanya,” ujar Wahid sambil tertawa.
Dengan demikian, potensi terbentuknya koalisi besar antara Golkar dan PKB dalam Pilkada 2024 semakin terbuka, menunggu langkah konkret dan kesepakatan dari kedua belah pihak. Ini merupakan langkah strategis yang dapat membawa kekuatan besar dalam kontestasi politik mendatang.
(gun/dmt)