Kontroversi Gol Menang City: Clattenburg Berikan Pembelaan Menarik!

mark clattenburg

dmtNews – Pertandingan antara Manchester City dan Wolverhampton Wanderers pada akhir pekan lalu kembali mengundang perdebatan hangat setelah gol kontroversial dari John Stones mengamankan kemenangan 2-1 untuk City. Mantan wasit Premier League, Mark Clattenburg, memberikan pandangannya terkait keputusan yang diambil oleh wasit Chris Kavanagh.

Awalnya, gol Stones dinyatakan tidak sah karena Bernardo Silva dianggap berada dalam posisi offside dan mengganggu kiper Wolves, Jose Sa. Namun, setelah melakukan pemeriksaan VAR dan meninjau ulang di monitor pinggir lapangan, Kavanagh membatalkan keputusannya dan mengesahkan gol tersebut.

Clattenburg menegaskan bahwa Kavanagh telah membuat keputusan yang tepat. Dalam kolomnya di Daily Mail, ia menyatakan, “Silva memang dalam posisi offside, tetapi ada pertimbangan lain yang perlu diperhatikan.”

Pertanyaan pertama yang diajukan Clattenburg adalah apakah Silva menghalangi pandangan Sa. Menurutnya, tidak. “Ketika melihat gambar diam, Silva sudah menjauh dari jalur bola,” katanya. “Dan yang lebih penting, apakah Silva mengganggu kemampuan Sa untuk bermain bola pada saat Stones menyentuh bola? Jawabannya juga tidak, karena bola langsung melewati kiper.”

Pernyataan ini semakin menegaskan bahwa tidak ada protes dari Sa atau pemain Wolves lainnya saat gol itu disahkan. Clattenburg menambahkan, “Hanya setelah staf pelatih Wolves melihat tayangan ulang mereka berharap bisa menemukan alasan untuk membatalkan gol.”

Pihak Premier League juga mengeluarkan pernyataan di media sosial, menjelaskan proses keputusan tersebut. Mereka menekankan bahwa VAR menyimpulkan Silva tidak menghalangi pandangan kiper dan merekomendasikan tinjauan ulang oleh wasit, yang akhirnya mengarah pada pengesahan gol.

Keputusan ini telah menimbulkan berbagai reaksi, dengan banyak mantan pemain mengemukakan pendapat berbeda. Namun, Clattenburg tetap teguh pada posisinya, menganggap keputusan Kavanagh sebagai langkah yang tepat dalam konteks permainan yang dinamis ini.

Apakah Anda setuju dengan pandangan Clattenburg? Mari kita lihat bagaimana perdebatan ini berlanjut!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *