DMT News – MotoGP Perancis 2024 menjadi momen penting bagi Jorge Martin dalam membuktikan kapabilitasnya kepada tim Ducati. Sepanjang akhir pekan tersebut, pebalap asal Spanyol ini menampilkan performa yang tak terkalahkan, mulai dari sesi kualifikasi, spint race, hingga balapan utama. Pada balapan Minggu (12 Mei 2024), Martin berhasil mengungguli rekan satu timnya di Ducati, Francesco Bagnaia, serta bintang baru Ducati, Marc Marquez, yang semakin cepat beradaptasi dengan motor Desmosedici GP23.
“Meraih rekor di kualifikasi, spint race, dan balapan utama dalam satu akhir pekan adalah pencapaian yang sulit. Saya terus memberikan dorongan pada diri sendiri untuk menjadi yang terbaik,” ungkap Martin seperti dilansir dari Crash, Senin (13 Mei 2025). “Saya merasa sangat senang bisa mencapai posisi teratas dalam setiap sesi dan mengalahkan Marquez dan Bagnaia adalah pencapaian yang luar biasa bagiku,” tambahnya.
Martin merasa bangga bisa mengalahkan Bagnaia dan Marquez, keduanya adalah pemegang gelar juara dunia. Kemenangannya di MotoGP Perancis 2024, terutama setelah persaingan sengit dengan Bagnaia, menjadi momen yang istimewa baginya. “Mereka adalah juara yang luar biasa dan saya masih belum mencapai gelar juara MotoGP. Oleh karena itu, meraih posisi teratas di MotoGP Perancis ini sangat berarti bagi saya,” jelasnya.

Namun, meskipun meraih kemenangan di Le Mans 2024 ini merupakan pencapaian yang besar, Martin mengaku bahwa kemenangan terbaiknya masih terjadi di Misano musim lalu. “Menurut saya, Misano tahun lalu adalah momen yang lebih istimewa bagi saya secara pribadi. Tetapi, setiap kemenangan tetap berarti bagi saya dan saya sangat senang dengan hasil yang saya raih hari ini,” ujarnya. “Saya pikir kami tidak bertarung secara intens hingga lap terakhir karena saya memiliki keunggulan yang cukup besar. Oleh karena itu, saya tidak menganggap ini sebagai balapan terbaik saya, tetapi tetap merupakan salah satu momen terbaik dalam karier saya,” tambah Martin.
Dengan demikian, kemenangan di MotoGP Perancis 2024 bukan hanya menjadi bukti kemampuan Martin sebagai pembalap, tetapi juga menjadi titik balik penting dalam kariernya bersama tim Ducati.