DMT News – Pada malam Kamis yang sarat tensi di Stadion Abdullah Bin Khalifa, Doha, Qatar, mimbar permainan menjadi saksi pertarungan sengit antara Timnas Indonesia U-23 dan Irak dalam perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024. Dengan kehadiran penonton yang memenuhi tribun, keduanya bermain dengan semangat yang luar biasa, memperebutkan tempat di podium tertinggi turnamen bergengsi tersebut.
Laga dimulai dengan intensitas yang tinggi, kedua tim saling beradu strategi untuk menguasai bola dan menciptakan peluang. Meskipun begitu, serangan dari kedua belah pihak masih terhenti oleh pertahanan yang solid.
Menit ke-19 menjadi momen penting ketika skor berubah. Sebuah tendangan pojok yang cerdik dari kaki Witan Sulaeman membuka peluang bagi Rafael Struick, yang dengan sigap menerima bola dan kemudian mengembalikannya kepada Witan.
Perjuangan tim Indonesia semakin intens setelah gol tersebut. Mereka berusaha menekan Irak dengan serangan balik yang cepat dan akurat. Namun, Irak tidak tinggal diam. Mereka juga membalas dengan serangan-serangan berbahaya, menguji kestabilan pertahanan Indonesia.
Pertandingan terus berlanjut hingga babak kedua tanpa adanya perubahan skor yang signifikan. Kedua tim sama-sama gagal memanfaatkan peluang yang ada, sehingga memaksa pertandingan untuk berlanjut ke waktu tambahan.
Waktu tambahan menjadi ujian nyata bagi kedua tim. Meskipun kelelahan mulai terasa, semangat juang mereka tidak pernah padam. Setiap peluang mencetak gol menjadi begitu berharga. Namun, tidak ada gol yang tercipta dalam waktu tambahan, sehingga pertandingan harus dilanjutkan ke adu penalti.
Adu penalti menjadi momen paling menegangkan bagi kedua tim dan juga para penonton. Setelah serangkaian tendangan penalti yang mendebarkan, akhirnya Irak keluar sebagai pemenang, mengakhiri impian Timnas Indonesia U-23 untuk meraih tempat di podium.
Meskipun harus rela menyerahkan tempat ketiga kepada Irak, penampilan gemilang Timnas Indonesia U-23 patut diacungi jempol. Mereka telah memberikan pertarungan sengit dan menyajikan sepak bola yang memukau sepanjang turnamen ini. Meskipun kalah, semangat dan kebanggaan mereka sebagai representasi bangsa tetap membara.
