DMT News – Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan penting dari CEO Microsoft, Satya Nadella, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (30/4/2024). Dalam pertemuan yang dipandang strategis ini, Microsoft menegaskan kesiapannya untuk melakukan investasi yang substansial di Indonesia dalam rentang waktu empat tahun ke depan.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengumumkan dengan bangga bahwa Microsoft akan menggelontorkan dana besar di bidang kecerdasan buatan (AI). Selain itu, perusahaan teknologi raksasa ini juga berkomitmen untuk mendirikan pusat pelatihan AI yang akan melayani hingga 840.000 individu.
Saat bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, CEO Microsoft, Satya Nadella, tampak elegan dengan setelan jas berwarna biru gelap pada pukul 08.27 WIB. Kehadirannya didampingi oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, yang menegaskan bahwa kunjungan Satya ke Indonesia adalah peluang emas untuk berinvestasi, mengingat reputasi Microsoft sebagai salah satu perusahaan terbesar dan paling berpengaruh di dunia.
“Ini adalah kesempatan besar untuk bertemu dengan perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, yaitu Microsoft,” ujar Budi.
Namun, Budi menegaskan bahwa detail terkait besaran investasi yang akan dilakukan oleh Microsoft masih belum diungkapkan.
“Kita tunggu saja. Jumlah pastinya akan dijelaskan langsung oleh Satya Nadella,” katanya dengan mantap.
Lebih lanjut, Budi menyatakan bahwa rincian lengkap terkait investasi ini akan diumumkan setelah pertemuan berakhir. Pertemuan ini dijadwalkan dimulai pada pukul 08.30 WIB, memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk berdiskusi secara mendalam mengenai rencana investasi yang akan dilakukan.
Kedatangan CEO Microsoft, Satya Nadella, bukanlah hal yang terlalu mengejutkan. Sebelumnya, Budi Arie telah mengisyaratkan bahwa akan ada dua pemimpin dari perusahaan teknologi besar yang akan berkunjung ke Indonesia.
Menurut Budi Arie, salah satu tujuan kunjungan Satya Nadella ke Indonesia adalah untuk membahas potensi investasi di sektor teknologi, khususnya dalam bidang kecerdasan buatan (AI) yang semakin berkembang pesat.
