Perang Israel dan Lebanon, 3 Tentara Lebanon Tewas di Bint Jbeil

Kerusakan di Lebanon akibat serangan Israel (Foto: (AP Photo/Hussein Malla))

Jakarta, dmtNews – Tiga tentara Lebanon dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel saat mereka sedang melakukan operasi penyelamatan di wilayah selatan Lebanon, khususnya di desa Yater, Bint Jbeil. Serangan ini terjadi di tengah konflik yang sedang berkecamuk antara Israel dan kelompok Hizbullah.

Pernyataan resmi dari militer Lebanon menyebutkan bahwa tentara mereka menjadi target serangan Israel saat berusaha mengevakuasi korban yang terluka. “Musuh Israel menargetkan personel militer Lebanon di sekitar desa Yater, yang menyebabkan kematian tiga martir, termasuk seorang perwira,” ujar pernyataan tersebut, seperti dilansir dari AFP pada Kamis (24/10/2024).

Bacaan Lainnya

Kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), juga melaporkan adanya korban tewas lainnya yang tidak disebutkan jumlahnya dalam serangan yang terjadi di sebuah rumah di Yater. Dalam insiden tersebut, beberapa paramedis mengalami luka-luka saat angkatan udara Israel melancarkan serangan untuk kedua kalinya saat mereka berusaha menyelamatkan korban.

Lebih lanjut, NNA mencatat bahwa Israel telah melancarkan gelombang baru serangan ke desa-desa di distrik Tyre dan Bint Jbeil pada Rabu malam waktu setempat. Setelah hampir satu tahun berperang dengan Hamas di Gaza, Israel kini mengalihkan fokusnya ke Lebanon. Israel bertekad untuk memperkuat keamanan perbatasan utara dari potensi serangan Hizbullah, dengan meningkatkan serangan udara dan mengirimkan pasukan darat.

Sejak 23 September, setidaknya 11 tentara Lebanon dilaporkan tewas akibat serangan Israel, menurut penghitungan AFP yang didasarkan pada pengumuman resmi militer Lebanon.

Dalam panggilan telepon pada Rabu (23/10) dengan Menteri Pertahanan Israel, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyatakan “kekhawatiran yang mendalam” mengenai serangan terhadap angkatan bersenjata Lebanon. Austin menekankan pentingnya tindakan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan Angkatan Bersenjata Lebanon serta pasukan penjaga perdamaian PBB, sebagaimana disampaikan oleh juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder.

Dengan meningkatnya ketegangan di kawasan ini, perhatian dunia terfokus pada langkah-langkah yang diambil untuk meredakan konflik dan melindungi keselamatan pasukan militer yang terlibat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *