dmtNews, Bubuh Bukhari Muslim – Bapak Bubuh Bukhari Muslim adalah seorang guru Bahasa Arab di tingkat sekolah dasar yang telah mencuri perhatian banyak orang melalui metode pengajarannya yang unik dan kreatif. Tidak hanya aktif di kelas, beliau juga berbagi pelajaran Bahasa Arab di media sosial, menjadikan ilmunya mudah diakses oleh khalayak luas. Bagi Bapak Bubuh, mengajar bukan sekadar profesi, tetapi panggilan hati. Berikut ini adalah perjalanan inspiratif, perjuangan, dan visi ke depan dari seorang guru yang penuh dedikasi ini.
Latar Belakang dan Pengalaman
Bapak Bubuh mengawali perjalanan keilmuannya dari pesantren. Beliau pernah belajar di pesantren Condong, Haur Kuning, dan terakhir di Sukahideng, sembari melanjutkan pendidikan di jurusan Pendidikan Bahasa Arab di Cipasung. Semangatnya untuk mendalami Bahasa Arab tidak terlepas dari dukungan orang tua serta dorongan para guru ngaji yang dengan ikhlas mengajarkannya sejak kecil.



Ketertarikannya untuk mengajar Bahasa Arab muncul karena ia merasa bahwa mengajar adalah bagian dari proses belajar. “Saat saya mengajar, saya seakan belajar ulang, menemukan cara baru dalam menyampaikan ilmu,” ungkapnya. Bapak Bubuh selalu menghargai setiap pengorbanan yang dilakukan oleh para gurunya di kampung, yang mengajarkan agama dengan tulus tanpa pamrih.
Awalnya, Bapak Bubuh tidak secara khusus memilih mengajar di tingkat SD; kesempatan tersebut muncul saat ia melihat adanya lowongan. Namun, seiring waktu, ia menemukan sensasi tersendiri dalam mengajarkan Bahasa Arab kepada anak-anak. “Mengajar anak-anak membuat saya mengenal wisdom, di mana saya harus menyederhanakan materi agar mudah dipahami oleh mereka,” ujarnya.
Metode Pengajaran Unik
Dalam mengajar, Bapak Bubuh dikenal dengan pendekatan yang kreatif dan menyenangkan. Ia sering kali membandingkan konsep Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia untuk mempermudah pemahaman. Salah satu teknik yang ia gunakan adalah dengan memberi contoh yang dekat dengan keseharian, seperti membandingkan isim (kata benda) dengan kata “kopi” dan fi’il (kata kerja) dengan “ngopi.”












Beliau juga menggunakan humor untuk membuat suasana belajar menjadi menyenangkan. “Saya kadang bercanda dengan mengatakan, ‘saya sedang Ahmad,’ yang membuat anak-anak tertawa, dan ini menunjukkan bahwa mereka paham,” kata Bapak Bubuh. Dengan pendekatan ini, anak-anak lebih mudah memahami materi yang biasanya dianggap sulit, seperti nahwu dan shorof.
Inspirasi dari Orang Tua dan Pengaruh di Media Sosial
Bapak Bubuh mengambil inspirasi dari orang tuanya dalam mengajarkan Bahasa Arab. Baginya, cara orang tua mengajari anak berbicara adalah bentuk pendidikan yang luar biasa. Melalui metode ini, ia berharap bisa menanamkan kesenangan belajar pada anak-anak.





Selain mengajar di kelas, Bapak Bubuh juga aktif di media sosial, terutama di Instagram @ngarabisasi dan YouTube @bubuhhubbbu7941. Ia melihat media sosial sebagai alat yang penting untuk mendukung pendidikan Bahasa Arab. “Mari kita berbagi dan berkreasi, karena zaman terus berkembang,” katanya. Respons dari murid dan masyarakat sangat positif, terutama saat masa pandemi, ketika banyak murid dari luar daerah mengikuti kontennya secara daring.
Tantangan dan Harapan
Mengajar anak-anak SD memiliki tantangan tersendiri. Bagi Bapak Bubuh, tantangan terbesar adalah bagaimana membuat anak-anak cepat paham materi yang disampaikan. Ia berusaha masuk ke dunia anak-anak untuk memahami pola pikir mereka, sehingga ilmu yang disampaikan bisa diterima dengan baik.

Ke depannya, ia berharap Bahasa Arab tidak dilihat hanya sebagai mata pelajaran, tetapi sebagai alat untuk membuka wawasan lebih luas. “Bahasa adalah jembatan untuk kita bersosial di muka bumi ini, dengan adil dan baik,” katanya. Ia berencana mengembangkan konten pengajaran yang lebih modern dan relevan untuk menarik minat generasi muda.
Pesan untuk Guru-Guru Lain
Kepada sesama guru, Bapak Bubuh berpesan, “Mari kita berkreativitas dan hargai potensi akal yang Allah SWT berikan pada kita.” Dengan kreativitas, para guru dapat menciptakan metode pengajaran yang lebih efektif dan menyenangkan bagi siswa.
Dengan semangat dan dedikasinya, Bapak Bubuh Bukhari Muslim menjadi contoh bagaimana seorang guru dapat memberikan dampak positif yang luas. Mengajar dengan hati, beliau telah menginspirasi banyak orang untuk mencintai Bahasa Arab serta nilai-nilai kehidupan di baliknya.
Demikianlah kisah inspiratif dari seorang guru Bahasa Arab yang tak henti berinovasi, tidak hanya di ruang kelas tetapi juga di dunia digital. Teruslah berkarya dan memberikan yang terbaik bagi generasi muda!
(Redaksi/dmtNews)