Jakarta – dmtNews.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengumumkan langkah besar dalam reformasi sertifikasi guru yang direncanakan mulai 2026. Dalam program ini, pemerintah akan menambahkan materi baru, meningkatkan kuota peserta, dan memperluas akses sertifikasi melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Salah satu perubahan signifikan dari program Pendidikan Profesi Guru adalah penambahan dua materi inti:
- Bimbingan Konseling (BK): Guru akan dibekali kemampuan mendalam untuk mendampingi siswa secara psikologis, membantu mereka menghadapi berbagai tantangan belajar dan kehidupan.
- Pendidikan Nilai: Materi ini bertujuan memperkuat pengajaran nilai-nilai moral dan etika dalam pendidikan, sehingga siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berkarakter.
“Jangan kaget kalau nanti PPG ada dua tahapan materi. Ini untuk memastikan kualitas guru semakin baik,” jelas Abdul Mu’ti melalui kanal resmi YouTube Kemendikbud pada Jumat, 1 November 2024.
Mendikdasmen juga mengungkapkan rencana ambisius untuk menyediakan kuota hingga 800 ribu guru pada 2026. Dengan langkah ini, ia berharap seluruh guru, baik yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non-ASN, dapat tersertifikasi dalam waktu dekat.
“Kalau semua guru ikut PPG, kesejahteraan mereka akan meningkat. Ini langkah kita untuk memajukan pendidikan Indonesia,” ungkapnya.
Meski optimis, Abdul Mu’ti tidak menutup mata terhadap tantangan anggaran yang harus disiapkan pemerintah. Namun, ia menegaskan bahwa investasi ini penting untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih baik.
“Kuncinya adalah keberlanjutan dukungan negara. Dengan tersertifikasinya guru, kita dapat memastikan kualitas pendidikan yang lebih tinggi di masa depan,” tambahnya.
Rencana ini mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak yang berharap reformasi ini dapat memberikan efek domino pada kualitas pendidikan Indonesia. Dengan guru yang lebih kompeten dan sejahtera, siswa diyakini akan menerima pembelajaran yang lebih optimal.