Volodymyr Zelensky Presiden Ukraina Ragu Rusia Kurangi Aktivitas Militer

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (dok. Ukrainian Presidential Press Office via AP)

Namun Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menepis pengumuman Rusia soal pengurangan aktivitas militer itu. Ditegaskan Pentagon bahwa Rusia tidak berniat menarik pasukan, namun hanya memposisikan ulang ‘sejumlah kecil’ pasukannya di dekat Kiev.

“Kami melihat sejumlah kecil sekarang yang tampaknya bergerak menjauh dari Kiev, ini terjadi pada hari yang sama ketika Rusia mengatakan mereka menarik diri,” sebut juru bicara Pentagon, John Kirby.

Bacaan Lainnya

Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Pentagon justru menyebut Rusia mungkin bersiap melancarkan ‘serangan besar’ di area-area lainnya di Ukraina.

“Kita semua harus bersiap untuk menyaksikan serangan besar terhadap area-area lainnya di Ukraina,” cetusnya, sembari menyebut terpantau ‘peningkatan aktivitas serangan’ oleh pasukan Rusia di wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.

Pernyataan senada juga disampaikan Kementerian Pertahanan Inggris dalam laporan intelijen terbarunya. “Sangat mungkin bahwa Rusia akan berusaha mengalihkan kekuatan tempur dari utara ke posisi ofensif mereka di wilayah Donetsk dan Luhansk di bagian timur,” demikian laporan intelijen Inggris.

Reuters tidak bisa memverifikasi klaim yang disampaikan AS dan Inggris tersebut.

Sementara Staf Jenderal Angkatan Bersenjata Ukraina, seperti dilansir BBC, menyebut pengumuman Rusia itu dirancang untuk menyesatkan. Militer Ukraina meyakini pengumuman itu ‘mungkin merupakan rotasi unit individu’ yang bertujuan menyesatkan kepemimpinan militer Ukraina dan menciptakan ‘kesalahpahaman’ soal makna pengerahan mereka.

Sedangkan beberapa analis menekankan bahwa janji Rusia mengurangi aktivitas militer sebagian besar mencakup wilayah-wilayah Ukraina di mana pasukan Rusia telah kehilangan kekuatan tempurnya.

Tinggalkan Balasan